SELAMAT DATANG

DESA BUNTET KPM-DR IAI BBC 2020 TANGGAP COVID-19

Profil Desa Visi dan Misi

LAYANAN

KTP

Pembuatan Kartu Tanda Penduduk via Online

KARTU KELUARGA

Pembuatan Kartu Keluarga via Online

SURAT PINDAH

Pembuatan Surat Pindah via Online

AKTA KELAHIRAN

Pembuatan Akta Kelahiran via Online

Seputar Buntet

Napak Tilas Mbah Muqoyyim, Pendiri Buntet Pesantren


Mbah Muqoyyim, seorang ulama kharismatik pendiri buntet pesantren. Mbah Muqoyyim mulanya merupakan salah satu Mufti Kesultanan Cirebon, akan tetapi karena tidak nyaman dengan prilaku Belanda yang terlampau ikut campur dalam urusan hukum di Kesultanan, maka Mbah Muqoyyim memilih meninggalkan pangkat dan kedudukannya untuk kemudian berkelana ke suatu tempat untuk mendirikan pesantren.

Selama menjadi Mufti Kesultanan Cirebon, Mbah Muqoyyim dikenal memiliki sikap non kooperatif terhadap penjajah Belanda yang terus menerus menggrogoti kekuasaan Kesultanan, hingga Mbah Muqoyyim menanggalkan jabatan sebagai mufti besar Kesultanan Cirebon dan pergi ke bagian Cirebon timur selatan untuk mencari tanah perkampungan yang cocok dengan hati nuraninya. Dan di tempat itulah tepatnya di kampung Kedung Malang (Bulak Kulon) Desa Buntet Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Mbah Muqoyyim mendirikan pondok pesantren yang dikenal dengan pondok Buntet Pesantren (Rowandi, 2012: 6)

Mbah Muqoyyim rupanya telah merasa cocok dan betah bertempat tinggal di perkampungan dan memberikan dakwah keagamaan. Namun karena beliau tidak mau bekerjasama dengan pemerintah Belanda, maka pihak Belanda menyerang dan membumi hanguskan Pesantren Buntet. Pada peristiwa itu, Mbah Muqoyyim berhasil menyelamatkan diri sehingga beliau dapat terus menyebarkan dan mengembangkan dakwah Islam.

Karena Pondok Pesantren di Dusun Kedung Malang telah di bumi hanguskan oleh Belanda, maka Mbah Muqoyyim dan keluarga beserta para santri pindah ke Pesawahan Sindanglaut, yaitu di rumah kiai Ismail Sembirit (adik kandung Mbah Muqoyyim). Kegagalan Belanda dalam misi penangkapan terhadap Mbah Muqoyyim di Dusun Kedung Malang membuat Belanda semakin murka. Mereka kembali mempersiapkan misi untuk menangkap Mbah Muqoyyim. Mereka sangat berhati-hati dalam menyusun rencana karena dihawatirkan rencananya akan kembali gagal. (Rowandi, 2012: 16)

Pada saat Mbah Muqoyyim dan kiai Ismail mengadakan hajatan merayakan pernikahan putra-putrinya, tepat pada saat itulah tanpa diketahui dari mana arahnya tiba-tiba muncul pasukan Belanda seraya menembakkan senjata apinya. Dalam peristiwa tersebut Mbah Muqoyyim berhasil menyelamatkan diri, namun ada sebagian pengikutnya yang ditangkap oleh Belanda termasuk Pangeran Santri. (Rowandi, 2012: 17)

Merasa dirinya selalu menjadi target penangkapan tentara Belanda, maka Mbah Muqoyyim meninggalkan pondok pesantren Pesawahan dan menuju daerah tujuan berikutnya yaitu Pemalang, Jawa Tengah.

Suatu ketika Cirebon tiba-tiba terserang wabah to`un (penyakit menular yang mematikan). Banyak sekali masyarakat yang menjadi korban, baik dari masyarakat ekonomi atas, menengah dan masyarakat jelata. Bahkan orang Belanda pun banyak yang terjangkit penyakit ini.

Keadaan ini jelas membuat seluruh lapisan masyarakat berfikir dan bekerja keras untuk menemukan bagaimana cara untuk menghentikan wabah to`un. Ahirnya muncul gagasan dari kalangan pemerintah Cirebon untuk meminta bantuan kepada Mbah Muqoyyim. Pendapat ini langsung mendapat persetujuan dari kalangan kesultanan dan tokoh-tokoh Islam Cirebon.

Mbah Muqoyyim menyanggupi untuk membantu masyarakat Cirebon dalam mengatasi wabah to`un, tetapi dengan beberapa syarat. Pertama, pihak Belanda harus membebaskan Pangeran Santri dan mengembalikannya dari Ambon ke Cirebon. Kedua, di setiap desa di Cirebon harus didirikan masjid.

Setelah pihak Belanda menyetujui persyaratan tersebut, Mbah Muqoyyim melalukan berbagai usaha untuk menghilangkan wabah to`un tersebut. Dan dengan izin Allah Swt, wabah to`un dapat diatasi. Melihat keberhasilan Mbah Muqoyyim maka Belanda memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Mbah Muqoyyim.

Mbah Muqoyyim kembali ke Buntet untuk meneruskan pesantrennya yang sudah hancur lebur dibombardir oleh Belanda. Mbah Muqoyyim mencoba membangun kembali pesantren. Berbagai kegiatan seperti pengajian dan keterampilan bela diri diajarkan oleh Mbah Muqoyyim.

Pada mulanya, Mbah Muqoyyim hanya membangun rumah yang sangat sederhana disertai dengan langgar (musholla) dan beberapa bilik (tempat santri). Kemudian beliau menggelar pengajian pada masyarakat sekitar.

Kegiatannya ini ternyata banyak yang mengetahui, maka berbondong-bondong banyak orang yang belajar kepada Mbah Muqoyyim. Materi yang diajarkan selain pelajaran agama Islam, juga materi ketatanegaraan yang beliau peroleh ketika tinggal di Keraton Cirebon.

Melihat luasnya keilmuwan beliau dan dikenal sebagai orang keraton, serta tauladan yang beliau tunjukan kepada masyarakat membuat pesantren beliau didatangi banyak murid, sehingga semakin berkembanglah pesantren dengan pesat dan terus berkembang hingga saat ini.

Kini, tanah pesantren yang dahulu didirikan oleh Mbah Muqoyyim hanya tinggal sumur. Dimana sumur tersebut telah direnovasi menjadi bentuk sumur yang utuh dan dijadikan sebagai bukti peninggalannya. Banyak para ulama yang ingin mengangkat ikon peninggalan tersebut sebagai tempat yang layak untuk para peziarah dan memberikan informasi kepada masyarakat luas bahwa pondok pesantren Buntet pertama kali didirikan di daerah tersebut. Namun karena adanya kendala dalam pendanaan, tempat tersebut mengalami kesulitan untuk melakukan pembangunan.

Tak jauh dari petilasan Mbah Muqoyyim didaerah tersebut, ada salah satu makam santrinya, yang dikenal masyarakat dengan sebutan Makam santri. Makam tersebut hanya terdiri dari satu makam, dimana telah dibangun pendopo sebagai tempat berteduh untuk para peziarah.
__________________________________
Penulis : Zakiyatul Munawwaroh
Editor   : Muhammad Kaelani

Batu Bata Merah, Salah Satu Produk Unggulan Desa Buntet


Desa Buntet terkenal dengan salah satu produknya, yaitu Batu bata merah. Batu bata merah dari Buntet sendiri terkenal lebih unggul dibanding produk batu bata merah dari daerah lain. Keunggulannya sendiri terletak pada teksturnya yang keras, kasar, dan kuat, serta tahan terhadap segala cuaca.

Dalam pembuatannya, batu bata merah dari Desa Buntet masih menggunakan cara tradisional. Bahan baku yang digunakan untuk membuat batu bata merah menggunakan lumpur yang mengendap pada sisi sungai saat terjadi arus deras. Jadi, pembuatan bata merah sendiri dilakukan oleh Pengrajin setempat saat musim kemarau, atau saat aliran sungai sudah tidak deras.

Proses pencetakan batu bata sendiri memakan waktu berbulan-bulan. Setelah selesai pencetakan, selanjutnya proses pembakaran batu bata. Dalam proses pembakaran ini, batu bata yang masih mentah akan dibakar menggunakan kayu tanpa campuran abu selama 8-10 jam. Dan setelah proses pembakaran, batu bata merah akan didinginkan selama 3 hari.

Untuk proses penjualannya sendiri, para pengrajin langsung menjualnya kepada konsumen tanpa melalui pengepul, sehingga harganya lebih ekonomis dan kompetitif.

Menurut salah seorang pengrajin batu bata merah di Desa buntet, Bapak Suripto menjelaskan bahwa masa panen bata merah berkisar selama 3 bulan sekali. Dalam proses penjualannya mereka hanya membuat bata merah sesuai dengan pesanan yang telah dipesan. Bapak Suripto melanjutkan, bahwa sebelum adanya pandemi corona produksi batu bata merah mencapai 30.000. Namun setelah adanya pandemi, tingkat produksi batu bata merah menurun hanya berkisar 12.000.
____________________________________
Penulis : Ita Izzatul M dan Sumiah
Editor   : Muhammad Kaelani

Corona Belum Berakhir, Satgas Covid-19 : Tetap Patuhi 3M



Satgas Penanganan COVID-19 terus mengajak masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Hingga kini belum diketahui kapan pandemi virus Corona akan berakhir.

Dilansir dari Radarcirebon.com, Kasubbid Tracing Satgas COVID-19, dokter Kusmedi Priharto di Graha BNPB, Jakarta, pada Selasa (8/12) menegaskan, “Jadi kita tetap harus bisa hidup dengan cara disiplin 3M. Ini penting untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.”

Ia mengatakan, World Health Organization (WHO) menyebut virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat.

Virus, lanjutnya, masih kan berada di lingkungan sekitar dan berpotensi terus melakukan mutasi. Sehingga virulen-virulen lain akan bisa muncul sesudah kondisi-kondisi tertentu yang membuat bentuk virus lainnya.

Kusmedi mengingatkan masyarakat, bahwa virus bisa masuk ke dalam tubuh melalui mata, lubang hidung dan mulut. “Lalu masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kemudian ke paru-paru,” imbuhnya.

Karena itu, untuk mencegah kemungkinan masuknya virus ke dalam tubuh, ia mengimbau masyarakat untuk sering mencuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir atau memakai sabun penyanitasi tangan.

Untuk mencegah penularan melalui percikan dari mulut atau hidung penderita pada saat orang batuk atau bersin, masyarakat juga diimbau untuk memakai masker dan menjaga jarak minimal 1,5 meter. “Karena itu disiplin protokol 3M sangat penting. Terutama karena kondisi saat ini. Situasi ini mengharuskan masyarakat untuk hidup berdampingan dengan pandemi,” pungkasnya.
______________________________
Penulis : Siti Qoriyah dan Sri Komariyah
Editor   : Muhammad Kaelani

Virus Corona, Gejala dan Pencegahan


VIRUS CORONA
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

GEJALA VIRUS CORONA
Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.

Gejala yang paling umum:
1. demam
2. batuk kering
3. kelelahan

Gejala yang sedikit tidak umum:
1. Rasa tidak nyaman dan nyeri
2. nyeri tenggorokan
3. diare
4. konjungtivitis (mata merah)
5. sakit kepala
6. hilangnya indera perasa atau penciuman
7. ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki

PENCEGAHAN VIRUS CORONA
Lindungi diri Anda dan orang lain di sekitar Anda dengan mengetahui fakta-fakta terkait virus ini dan mengambil langkah pencegahan yang sesuai. Ikuti saran yang diberikan oleh otoritas kesehatan setempat.

Untuk mencegah penyebaran COVID-19 bisa dilakukan denhan hal-hal berikut :
1. Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan berbahan alkohol.
2. Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.
3. Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
4. Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda.
5. Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
6. Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.
7. Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.

Kita juga bisa melakukan pencegahan penyebaran virus corona dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ada. Salah satunya dengan menerapkan prinsip 3M, yaitu Memakai Masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak.
_______________________________
Penulis : Nur Hafidzoh AM
Editor   : Muhammad Kaelani

Visi Dan Misi Desa Buntet



VISI
Terwujudnya Desa Buntet Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju dan Aman

MISI
1. Desa Buntet BERBUDAYA
Mewujudkan masyarakat Desa Buntet yang menjunjung tinggi dan melestarikan budaya, tradisi dan adat.

2. Desa Buntet SEJAHTERA
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, kesehatan dan ekonomi.

3. Desa Buntet AGAMIS
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa Buntet yang senantiasa menerapkan nilai agama, budi pekerti, santun dan beretika.

4. Desa Buntet MAJU
Meningkatkan produktivitas masyarakat untuk lebih maju dan unggul sehingga menambahkan daya saing di pasar internasional dan regional yang didukung peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa.

5. Desa Buntet AMAN
Memelihara keamanan dan ketertiban umum untuk mewujudkan kondusifitas daerah guna mendukung terciptanya stabilitas nasional.

Profil Desa Buntet

Kantor Kuwu Desa Buntet

Desa Buntet adalah salah satu desa di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Buntet mempunyai luas wilayah + 267 539 Ha. Jumlah penduduk Desa Buntet sebanyak 7765 jiwa yang terdiri dari 3557 laki-laki dan 3468 perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1920 KK. Sedangkan jumlah keluarga miskin (Gakin) 582 KK dengan prosentase 30% dari jumlah keluarga yang ada di Desa Buntet.

A. Geografi Desa Buntet

Dilihat dari Topografi dan Kontur Tanah, Desa Buntet secara umum berupa tanah darat dan perbukitan yang berada pada ketinggian 5 m s/d 25 m diatas permukaan laut, dengan suhu rata-rata berkisar antara 30 °C s/d 32 °C Desa Buntet terdiri dari 3 (Tiga) Dusun 8 (delapan) RW dan 29 (Dua puluh sembilan) RT. Adapun perbatasan wilayahya yaitu, sebelah utara berbatasan dengan Desa Kanci, sebelah timur berbatasan dengan Desa Mertapada Wetan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Mertapada Kulon, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Gumulung Tonggoh.

B. Mata Pencaharian Penduduk

Mata Pencaharian Penduduk Desa Buntet Kecamatan Astanajapura terdiri dari :

  1. Petani: 255 Orang
  2. Buruh Tani: 940 Orang
  3. Pedagang: 93 Orang
  4. PNS: 43 Orang
  5. TNI/Polri: 9 Orang
  6. Karyawan Swasta : 1603 Orang
  7. Wirausaha lainya : 18 Orang
  8. Dokter: 1 Orang
  9. Montir: 4 Orang
  10. Paraji: 1 Orang
  11. Jasa: 46 Orang
  12. Pengrajin: 6 Orang
  13. Peternak: 26 Orang

C. Fasilitas Umum

Pndidikan

Sarana Pendidikan Umum yang ada di Desa Buntet meliputi :

  1. Taman Kanak-kanak / PAUD : 2 Unit
  2. Sekolah Dasar / SD: 3 Unit
  3. MI Al-ma'arif buntet: 1 unit
  4. SLTP / MTs: 1 Unit
  5. SLTA / SMK / MA : -

Sedangkan Jumlah Tenaga Pengajar terdiri dari :

  1. Taman Kanak-kanak / PAUD : 13 Orang
  2. Sekolah Dasar / SD : 30 Orang
  3. MI almaarif buntet: 08 Orang
  4. SLTP / MTs: 12 Orang
  5. SLTA / SMK / MA: - 

Kesehatan

Sarana Kesehatan yang ada di Desa Buntet meliputi :

  1. Puskesmas: 1 Unit
  2. Puskesmas Pembantu : -
  3. Polindes: 3 Unit
  4. Balai Pengobatan / Klinik : -
  5. Dokter Umum : -
  6. Posyandu: 6 Unit
  7. Pos KB Desa: 1 Unit
  8. Bidan: 1 Orang
  9. Petugas Gizi Keliling : 1 Orang
  10. Dukun Bayi terlatih : 1 Orang

D. Sarana Ekonomi

Sarana Ekonomi yang ada di Desa Buntet antara lain :

  1. Bank : -
  2. Koperasi Unit Desa : -
  3. Pasar: -
  4. BUMDES: -
  5. Industri Rumah Tangga: 4 Unit
  6. Perusahaan Sedang : -
  7. Perusahaan Besar :

**UNTUK MELIHAT VIDEO PROFIL DESA BUNTET, KLIK DISINI!
______________________________________
Penulis : Abdullah Jabbar & Ropikin
Editor   : Muhammad Kaelani

Kontak kami

Telepon :

+62 852-2440-7111

Alamat:

Jl. KH Wahid Hasyim No.24 Desa Buntet
Kec.Astanajapura Kab.Cirebon, Jawa Barat 45181

Email :

Kpmdesabuntet@gmail.com